Secepatnya, umat Islam dapat rayakan tahun Baru, ialah tahun Baru Islam. Kalender Islam dan kalender masehi benar-benar tidak serupa perhitungan, lantaran tidak serupa panutan dalam penanggalannya. Soal inilah yang bikin, tahun Baru Islam dan masehi jatuh di tanggal dan bulan yang tidak sama. Seperti kalender masehi, kalender Islam pula punyai 12 bulan bernama yang berlainan. Bukan sekedar ketidakcocokan nama, 12 bulan hijriah ini punyai artinya masing-masing. Apa artinya?
Sejarah Tahun Hijriah
Tahun Hijriah sebagai tahun penanggalan menurut Islam. Tahun atau kalender ini punyai ketidakcocokan hitungan dengan kalender Masehi. Kalender Hijriah kerapnya dikatakan sebagai kalender Qomariah lantaran, penanggalannya berdasarkan pada peredaran bulan. Sementara kalender Masehi atau Syamsiah, berdasarkan pada matahari.
Beberapa kaum muslim barangkali memang tidak mengetahui, kalaupun kalender Hijriah ini dipakai sehabis Nabi Muhammad SAW ialah pada era pemerintah diketuai oleh Khalifah Umar bin Khattab. Perintisan ini, dipicu Umar bin Khattab yang kegugupan sehabis terima surat dari satu diantaranya kawan dekat Nabi ialah Abu Musa Al-Asy’ari tanpa adanya tanggal dan hari pengantarannya. Masalah ini yang bikin Umar bin Khattab persoalan mengerjakan pengarsipan surat.
Sehabis permasalahan itu juga, Umar bin Khattab berikan titah biar mengerjakan persepakatan bersama pakar dan kawan dekat Nabi buat membuat kalender yang difokuskan melekat dalam Islam. Banyak kritikan yang keluar sana, mulai dengan kritikan mulai bulan hijriah dari insiden bi’tsah Nabi Muhammad SAW, berpedoman pada kelahiran dan pengangkatan Nabi jadi Rasulullah.
Tapi, sejumlah kritikan itu tak disepakati oleh Ali bin Abi Thalib. Dia lantas berikan kritikan, buat mulai kalender Islam dari tahun hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah. Dan kritikan ini lantas disepakati oleh seluruh peserta persepakatan dan menentukan di tanggal 8 Rabi’ul Awaal tahun 17 H jadi pemakaian sah kalender Islam.
Atas dasar tahun Pindah Rasullulah inilah, kalender Islam diberi nama kalender Hijriah. Di tiap bulan hijriah punyai nama dan maknanya masing-masing. Berikut keterangan komplet terkait bulan Hijriah yang harus dimengerti terlebih buat kaum muslim.
Bulan Hijriah Ada Berapa?
Ada berapakah bulan di Tahun Hijriah? Seperti sama kalender masehi, kalender Hijriah pula punyai 12 bulan pada suatu tahunnya. Pemberian nama bulan di kalender Islam, berdasar pada musim, terkecuali bulan Muharram dan bulan Dzul-Hijjah.
Apa Nama 12 Bulan dalam Islam?
Jiak nama bulan dalam kalender masehi kita telah ingat, kesempatan ini waktunya mengenal nama bulan yang berada pada kalender Islam bersama-sama artinya.
1. Muharram [محرم].
Punyai makna yang terlarang. Dikatakan demikian lantaran dalam bulan ini, bangsa Arab segalanya mengharamkan peperangan. Jangan ada pertumpahan darah dalam bulan ini. Masalah ini merupakan hukum rutinitas yang tak tercantum yang jalan telah lama.
2. Shafar [صفر].
Shafar satu suku kata dalam kata Shifr [صفر] yang punyai makna kosong. Bulan ini dinamakan shofar atau shifr, lantaran dalam bulan ini bangsa Arab kosongkan tempat tinggal mereka yang berubah ke medan perang.
3. Rabi’ al-Awwal [ربیع الأول].
Seperti sama namanya, Rabi’ [ربيع] yang punyai makna musim semi, bulan ini dinamakan demikian sebab musim semi tengah berjalan.
4. Rabi’ al-Tsani [ربیع الثانی].
Namanya bulan ini semacam nama bulan awal kalinya, lantaran di bulan ini musim tumbang sedang berjalan. Tsani artinya yang ke-2 .
5. Jumada al-Ula [جامد].
Dulu di waktu Resekiyah, namanya Jumada Khamsah. Jumada, asal ujarannya ialah dari Jamid yang punyai makna beku atau keras. Dikatakan demikian lantaran bulan ini sebagai musim panas, yang lantaran sangatlah panasnya, air dapat saja membeku, artinya kekeringan.
6. Jumada al-Tsaniyah [جامد].
Atau acapkali dimaksud Jumada al-Akhirah. Namanya turuti bulan awal kalinya.
7. Rajab [رجب].
Di rutinitas Arab, bulan Rajab sebagai bulan yang haram untuk mereka buat menjalankan peperangan. Artinya, haram membunuh di ketika itu. Dinamakan Rajab, lantaran antara lainnya makna Rajab dengan bahasa Arab merupakan satu soal yang mulia. Maknanya mereka memuliakan dianya dan faksi lain dengan tak membunuhnya. Ada yang mengatakan kalau Rajab punyai makna melepaskan mata pisau dari tombak jadi ikon berhentinya perang.
8. Sya’ban [شعب].
Asal ujarnya dari Syi’b yang punyai makna grup. Dinamakan begitu lantaran saat masuk bulan Sya’ban, sebagian orang Arab kembali ke grup (suku) mereka masing, dan mereka berkelompok kembali buat berperang sebelumnya setelah di bulan Rajab mereka cuma duduk dengan sikap rumah masing-masing.
9. Ramadhan [رمض].
Ada dari kata Ramadh [رمض] yang jadi panas yang menyerang atau membakar. Dinamakan sama dengan itu lantaran matahari dalam bulan ini lebih menyerang ketimbang bulan-bulan lain. Panas yang dibikinnya bertambah tinggi ketimbang yang lain.
10. Syawwal [شَوّال].
Bangsa Arab mengenal jenis burung an-Nauq, yang kalau normalnya hamil di bulan ini dan mengangkut sayap dan ekornya sampai nampak kurus badannya. Mengangkut sayap atau ekor dikatakan dengan Syaala [شال] yang dimaksud asal kata dari nama bulan Syawal.
11. Dzul-Qa’dah [ذو القعدة].
Asal ujarnya dari Qa’ada [قعد] yang punyai makna duduk atau istirahat tak bekerja. Dinamakan demikian lantaran bulan ini beberapa orang Arab tengah duduk dan istirahat dari berperang buat menyambut bulan haji, ialah Dzul-hijjah. Bulan itu diharamkan berperang.
12. Dzul-Hijjah [ذو الحجة].
Dapat dipahami dari ujarnya kalau bulan ini yaitu bulannya orang berhaji ke Mekkah. Dan memanglah sejak sebelum saat Islam datang, bangsa Arab sudah punya kebiasaan rutin pergi haji serta melakukan thawaf di Ka’bah.
Dalam kalender Islam, bulan Haram terdiri dalam 4 bulan ialah Muharram, Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah. Keempat bulan haram ini dikenal dengan arti “Al-Hurum” yang punyai makna bulan yang disucikan.
Berapakah Hijriah Tahun 2022?
Sudah dijelaskan awal kalinya, kalau penanggalan di kalender Islam dan Masehi tidak serupa. Waktu penentuannya juga tidak serupa. Masalah ini sebabkan jumlah tahun di tahun Hijriah tidak serupa dengan tahun Masehi. Ungkapkanlah, tahun Masehi sudah beranjak tahun 2022, tahun Hijriah belum hingga sampai jumlah itu.
Lalu, buat tahun 2022 ini, berapakah tahun Hijriyah? Tahun 2022 ini masuk tahun 1443 Hijriah. Tapi, di tanggal 30 Juli kelak atau benarnya 1 Muharram, tahun Hijriyah masuk tahun Baru Hijriyah 1444.
Demikianlah informasi terkait serba serbi nama bulan Hijriah bersama-sama maknanya. Mudah-mudahan sama ini dapat menjadi standar dalam mendalami peristiwa Islam di era lalu. Maka dari itu buat kita lebih patuh terhadap Allah dan meniru karakter-sifat Rasulullah dan banyak kawan dekatnya.